BREAKING

Minggu, 12 Oktober 2014

Ummul Ayman Samalanga






        Yayasan Ummul Ayman adalah sebuah lembaga sosial yang bergerak dibidang pendidikan dan pelayanan kesejahteraan kepada anak anak yatim dengan memberikan tiga unit pelayanan terdiri dari, unit kepantian yaitu mengakomodir anak anak yatim dengan memberikan fasilitas berupa tempat tinggal dan kebutuhan konsumsi. Dan untuk membantu tujuan tersebut, Yayasan Ummul Ayman berkordinasi dengan lembaga sosial pemerintah serta didukung oleh donator lain, unit kesekolahan yang berperan dalam memberikan pelayanan pendidikan sekolah mulai dari tingkat tsanawiah hingga tingkat ‘Aliah. Untuk hal ini, Yayasan berkordinasi dengan instansi terkait pemerintah. Disamping itu, juga ada unit kedayahan yang menangani pendidikan agama dengan metode salafiah layaknya dayah atau Dayah di Aceh. Untuk menunjang ekonomi yayasan, maka dibentuk satu unit usaha ekonomi produktif. Bagi setiap unit pelayanan, mampunyai badan kelola secara struktural dibawah pengawasan yayasan.

           Yayasan Ummul Ayman bermula dari santunan tahunan Yatim Piatu kemesjidan Mesjid Raya  Samalanga. Hampir setengah abad suatau tradisi syariah yang telah ada dan akan berlanjut adalah santunan tahunan Yatim Piatu dalam kemesjidan Mesjid Raya samalanga Kabupaten Bireuen yang biasa diadakan pada mejelang puasa Ramadhan tiap-tiap tahun

         Santunan tahunan tersebut adalah sebagai bakti social kaum wanita kemesjidan Mesjid Raya Samalanga, yang di pimpin langsung oleh Ummi, Tgk. Raja Imum dan dibantu oleh ibu-ibu PKK desa dalam Kemesjidan Mesjid Raya. Dengan partisipasi penuh dan rasa sosial yang mendalam dari masyarakat banyak, maka itu sebagai modal utama dalam acara santunan tahunan yatim piatu itu, salah satu jalan untuk memperoleh dana santuanan tahunan yang dapat menyantuni sekitar 250 anak. 
Santunan adalah diperoleh dari hasil sumbangan amal berupa padi dan uang tunai dari tiap-tiap desa dalam kemesjidan mesjid raya, dan dari donatur luar dan para pengusahawan lainnya. Adapun santuan tersebut adalah sekedar memberikan sebungkus nasi dan satu potong kain baju serta sedikit uang tunai untuk tiap-tiap anak yang disesuaikan menurut kemampuan yang ada, sebagai bukti nyata rasa kasihan dan keikutsertaan dalam perbuatan yang dianjurkan agama.
Maka dengan dilatarbelakangi kegiatan santunan tahunan tersebut timbullah satu gagasan baru Tgk. H. Nuruzzahri untuk membentuk suatu badan yang mengelola pembinaan anak yatim secara intensif dan terorganisir. 
H. Nuruzzahri

          Dengan bermodal satu unit rumah bekas yang didirikan diatas sebidang tanah waqaf untuk panti asuhan yatim piatu/ fakir miskin yang kemudian diberinama dengan Panti Asuhan Yatim Piatu/ Fakir Miskin UMMUL AYMAN Mesjid Raya Samalanga Pada 1 Muharram 1411 dan tepat pada tanggal  23 Juli 1990 yang di dirikan oleh Tgk H. Nuruzzahri.

          Kehadiran Panti Asuahan itu merupakan dambaan masyarakat umum, yang mengundang perhatian dari para dermawan dan masyarakat setempat. Mengingat pendidikan dasar agama Islam makin hari makin jauh dari linkungan masyarakat, dan untuk membentuk manusia yang beraklakul karimah, dan bermodal terampil dan mandiri, bersama ini dibuka pula satu unit pelayanan pendidikan Dayah / Dayah untuk  anak yatim tersebut dan juga anak-anak yang bukan yatim dalam satu lokasi. 
Pada tahun 1991  lembaga tersebut resmi menjadi Yayasan dengan akte notaris No. 26 tanggal 22 juli 1991, kemudian pada tahun 2011 Yayasan Ummul Ayman membuat perubahan Akte Notaris dengan Nomor 1 tanggal 9 maret 2011 dengan mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manuasia Republik Indonesia dengan nomor AHU-2565. AH.01.04. Tahun 2011.

           Yayasan Ummul Ayman juga lahir pada saat kondisi Aceh sedang dilanda konflik bersenjata, dengan kondisi konflik  banyak sekali menimbulkan dampak negatif dan hancurnya tatanan sosial masyarakat di berbagai aspek kehidupan terlebih lagi aspek pendidikan baik formal maupun nonformal. Hal itu ditandai dengan banyak sekali sarana pendidikan yang hancur seperti sekolah atau tenaga pendidik yang menjadi korban konflik sehingga keberlangsungan pendidikan dan sumberdaya manusia sudah sangat menurun. Bersamaan dengan itu pula banyak sekali anak anak yang kehilangan orang tua dan terlantar tanpa ada perhatian sosial yang serius dari pihak manapun.  Dalam kondisi yang sangat memprihatinkan seperti itu, kehadiran Yayasa Ummul ayman sebagai lembaga sosial sangat membantu untuk menanggulangi kondisi korban konflik serta mengantisipasi semakin lumpuhnya pendidikan serta tatanan sosial masyarakat. Dengan menampung anak anak yatim korban konflik sebagai prioritas utama dalam memberikan  pelayanan sosial.
Semenjak dari tahun 1990 sudah diterapkan pengajian dayah salafiah sebagai langkah awal memberi pelayanan pendidikan agama dengan murid dasar 25 santri yatim konflik yang berasal dari berbagai tempat di Aceh. Mereka belajar dan tidur diatas satu unit rumah tua yang diwaqaf untuk Panti Asuhan yang dalam kondisi sangat sederhana sedangkan untuk kebutuhan konsumsi dari sumbangan masyarakat sekitar.

          Pada pertengahan tahun 1991 nama Ummul Ayman sudah mulai dikenal masyarakat karna pada waktu itu belum banyak panti asuhan yang yang menampung anak korban konflik sehingga bertambah sampai dengan 75 santri dalam Kecamatan Samalanga dan luar Kabupatenb bireuen, semuanya mereka diasramakan pada barak-barak darurat yang dibangun dari kayu-kayu bekas sumbangan masyarakat dan untuk kebutuhan konsumsinya ditanggung yayasaan sebagai anak panti.

About ""

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Vivamus suscipit, augue quis mattis gravida, est dolor elementum felis, sed vehicula metus quam a mi. Praesent dolor felis, consectetur nec convallis vitae.

Posting Komentar

 
Copyright © 2013 Bireuen sebagai kabupaten 1001 dayah
Design by FBTemplates | BTT