BREAKING

Senin, 13 Oktober 2014

DAYAH Alminatuddiniyah Babussalam, Blangbladeh

Mesjid Di Ponpes Babussalam Blang Bladeh

Bireuen merupakan induk dari beberapa dayah slafiah di Aceh yang sudah mendidik santri sejak zaman Belanda. Awalnya, dayah tersebut  didirikan Tgk H Imam Hanafiah pada tahun 1890. Setelah Tgk Imam meninggal, estafet kepemimpinan dayah itu dilanjutkan anaknya Tgk Mahmudsyah.

Sejak Tgk Mahmudyah meninggal hingga sekarang dayah itu dipimpin anaknya yaitu Tgk Muhammad Amin atau yang lebih dikenal dengan Abu Tumin. Abu Tumin adalah cucu Tgk Imam Hanafiah. “Dayah ini adalah dayah salafiah yang terus berupaya melahirkan kader-kader ulama dan berjuang keras agar syariat Islam tidak hanya sebatas wacana,” ujar Abu Tumin (80) menjawab Serambi di rumahnya kawasan Blang Bladeh, dua hari lalu.

Menurutnya, dayah yang berciri khas pengajian ilmu fiqih, tauhid, dan tafsir saat ini memiliki 850 santri dengan 80 guru. Dalam rentang waktu yang sudah mencapai 121 tahun mendidik generasi muda, dayah itu sudah dikenal luas dan telah ada belasan pesantren lain yang merupakan cabang dari dayah tersebut. “Santri juga diajarkan ilmu jual beli, qadhi, sosial, zakat, pernikahan, pinjam meminjam dan sebagainya,” jelas Abu Tumin.

Dayah yang berada di kompleks Masjid Al-Ikhlas Blangbladeh itu, memiliki beberapa bangunan bertingkat selain tempat penginapan santri dan balai pengajian. Bahkan, dayah itu dibangun pada dua lokasi terpisah, yaitu satu untuk putra yang disebut Babussalam Putra yang ada di Blangbladeh dan satu lagi Babussalam Putri yang berada di Desa Kuala Jeumpa.

Sebagai orang yang dianggap sebagai tokoh ulama di Bireuen dan Aceh, Abu Tumin selain memimpin dayah itu secara terjadwal ia juga memimpin pengajian di rumahnya dan setiap bulan diundang untuk memimpin pengajian dengan puluhan ulama lain di Kampung Beusa Seubrang, Peureulak, Aceh Timur.

Di Aceh, tambah Abu Tumin, ada tiga sebutan dayah yaitu dayah Minatuddiniyah adalah bagian dari Alminatuddiniyah Babussalam Bireuen, Darusaa’adah adalah cabang dari Darussaa’adah Teupin Raya (Pidie), dana dayah yagn sebutan Al-Aziziyah adalah dayah yang lahir di Samalanga. “Tiga sebutan itua masing-masing memiliki ciri khas tersendiri,” ujar Abu Tumin.
(sandyatullah)

data dayah Babussalam:
- Didirikan tahun 1890 oleh almarhum Tgk H Imam Hanafiah (kakek Abu Tumin)
- Alminatuddiniyah Babussalam Putra di Desa Blangbladeh, Kecamatan Jeumpa, Bireuen
- Alminatuddiniyah Babusalam Putri di Desa Kuala Jeumpa
- Ciri khas mengajarkan ilmu fiqih, tauhid, dan tafsir

About ""

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Vivamus suscipit, augue quis mattis gravida, est dolor elementum felis, sed vehicula metus quam a mi. Praesent dolor felis, consectetur nec convallis vitae.

1 komentar:

  1. Artikel yang bagus
    http://www.naseni.com/kaca-painting-masjid-abu-tumin/

    BalasHapus

 
Copyright © 2013 Bireuen sebagai kabupaten 1001 dayah
Design by FBTemplates | BTT