Yayasan Ummul Ayman
adalah sebuah lembaga sosial yang bergerak dibidang pendidikan dan
pelayanan kesejahteraan kepada anak anak yatim dengan memberikan tiga
unit pelayanan terdiri dari, unit kepantian yaitu mengakomodir anak anak
yatim dengan memberikan fasilitas berupa tempat tinggal dan kebutuhan
konsumsi. Dan untuk membantu tujuan tersebut, Yayasan Ummul Ayman
berkordinasi dengan lembaga sosial pemerintah serta didukung oleh
donator lain, unit kesekolahan yang berperan dalam memberikan pelayanan
pendidikan sekolah mulai dari tingkat tsanawiah hingga tingkat ‘Aliah.
Untuk hal ini, Yayasan berkordinasi dengan instansi terkait pemerintah.
Disamping itu, juga ada unit kedayahan yang menangani pendidikan agama
dengan metode salafiah layaknya dayah atau Dayah di Aceh. Untuk
menunjang ekonomi yayasan, maka dibentuk satu unit usaha ekonomi
produktif. Bagi setiap unit pelayanan, mampunyai badan kelola secara
struktural dibawah pengawasan yayasan.
Yayasan Ummul Ayman
bermula dari santunan tahunan Yatim Piatu kemesjidan Mesjid Raya
Samalanga. Hampir setengah abad suatau tradisi syariah yang telah ada
dan akan berlanjut adalah santunan tahunan Yatim Piatu dalam kemesjidan
Mesjid Raya samalanga Kabupaten Bireuen yang biasa diadakan pada
mejelang puasa Ramadhan tiap-tiap tahun
Santunan tahunan
tersebut adalah sebagai bakti social kaum wanita kemesjidan Mesjid Raya
Samalanga, yang di pimpin langsung oleh Ummi, Tgk. Raja Imum dan dibantu
oleh ibu-ibu PKK desa dalam Kemesjidan Mesjid Raya. Dengan partisipasi
penuh dan rasa sosial yang mendalam dari masyarakat banyak, maka itu
sebagai modal utama dalam acara santunan tahunan yatim piatu itu, salah
satu jalan untuk memperoleh dana santuanan tahunan yang dapat menyantuni
sekitar 250 anak.
Santunan adalah
diperoleh dari hasil sumbangan amal berupa padi dan uang tunai dari
tiap-tiap desa dalam kemesjidan mesjid raya, dan dari donatur luar dan
para pengusahawan lainnya. Adapun santuan tersebut adalah sekedar
memberikan sebungkus nasi dan satu potong kain baju serta sedikit uang
tunai untuk tiap-tiap anak yang disesuaikan menurut kemampuan yang ada,
sebagai bukti nyata rasa kasihan dan keikutsertaan dalam perbuatan yang
dianjurkan agama.
Maka dengan
dilatarbelakangi kegiatan santunan tahunan tersebut timbullah satu
gagasan baru Tgk. H. Nuruzzahri untuk membentuk suatu badan yang
mengelola pembinaan anak yatim secara intensif dan terorganisir.
H. Nuruzzahri |
Dengan bermodal satu
unit rumah bekas yang didirikan diatas sebidang tanah waqaf untuk panti
asuhan yatim piatu/ fakir miskin yang kemudian diberinama dengan Panti
Asuhan Yatim Piatu/ Fakir Miskin UMMUL AYMAN Mesjid Raya Samalanga Pada 1
Muharram 1411 dan tepat pada tanggal 23 Juli 1990 yang di dirikan oleh
Tgk H. Nuruzzahri.
Kehadiran Panti Asuahan
itu merupakan dambaan masyarakat umum, yang mengundang perhatian dari
para dermawan dan masyarakat setempat. Mengingat pendidikan dasar agama
Islam makin hari makin jauh dari linkungan masyarakat, dan untuk
membentuk manusia yang beraklakul karimah, dan bermodal terampil dan
mandiri, bersama ini dibuka pula satu unit pelayanan pendidikan Dayah /
Dayah untuk anak yatim tersebut dan juga anak-anak yang bukan yatim
dalam satu lokasi.
Pada tahun 1991 lembaga
tersebut resmi menjadi Yayasan dengan akte notaris No. 26 tanggal 22
juli 1991, kemudian pada tahun 2011 Yayasan Ummul Ayman membuat
perubahan Akte Notaris dengan Nomor 1 tanggal 9 maret 2011 dengan
mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manuasia Republik
Indonesia dengan nomor AHU-2565. AH.01.04. Tahun 2011.
Yayasan Ummul Ayman juga
lahir pada saat kondisi Aceh sedang dilanda konflik bersenjata, dengan
kondisi konflik banyak sekali menimbulkan dampak negatif dan hancurnya
tatanan sosial masyarakat di berbagai aspek kehidupan terlebih lagi
aspek pendidikan baik formal maupun nonformal. Hal itu ditandai dengan
banyak sekali sarana pendidikan yang hancur seperti sekolah atau tenaga
pendidik yang menjadi korban konflik sehingga keberlangsungan pendidikan
dan sumberdaya manusia sudah sangat menurun. Bersamaan dengan itu pula
banyak sekali anak anak yang kehilangan orang tua dan terlantar tanpa
ada perhatian sosial yang serius dari pihak manapun. Dalam kondisi yang
sangat memprihatinkan seperti itu, kehadiran Yayasa Ummul ayman sebagai
lembaga sosial sangat membantu untuk menanggulangi kondisi korban
konflik serta mengantisipasi semakin lumpuhnya pendidikan serta tatanan
sosial masyarakat. Dengan menampung anak anak yatim korban konflik
sebagai prioritas utama dalam memberikan pelayanan sosial.
Semenjak dari tahun 1990
sudah diterapkan pengajian dayah salafiah sebagai langkah awal memberi
pelayanan pendidikan agama dengan murid dasar 25 santri yatim konflik
yang berasal dari berbagai tempat di Aceh. Mereka belajar dan tidur
diatas satu unit rumah tua yang diwaqaf untuk Panti Asuhan yang dalam
kondisi sangat sederhana sedangkan untuk kebutuhan konsumsi dari
sumbangan masyarakat sekitar.
Pada pertengahan tahun
1991 nama Ummul Ayman sudah mulai dikenal masyarakat karna pada waktu
itu belum banyak panti asuhan yang yang menampung anak korban konflik
sehingga bertambah sampai dengan 75 santri dalam Kecamatan Samalanga dan
luar Kabupatenb bireuen, semuanya mereka diasramakan pada barak-barak
darurat yang dibangun dari kayu-kayu bekas sumbangan masyarakat dan
untuk kebutuhan konsumsinya ditanggung yayasaan sebagai anak panti.
Posting Komentar